DirjenPAS Kembali Gelar NAPI CRAFT INDONESIA 2018. -

vocnewsindoensia.com -Jakarta Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia bekerjasama dengan Second Chance Foundation, tahun 2018 ini kembali menyelenggarakan NAPI CRAFT INDONESIA.
Kali ini dengan konsep yang berbeda yaitu pameran seni yang menampilkan karya
pilihan para Warga Binaan Pemasyarakatan seluruh Indonesia. Bertempat di Museum Seni Rupa dan Kramik,Rabu (31/10).

Sri Puguh Budi Utami Direktur Jenderal Pemasyarakatan, pada acara tersebut Membacakan Sambutan dari Menkumham yang tidak sempat hadir, Saat Pembukaan Pameran.
Dalam sambutannya “Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laoly, mengungkapkan kebanggaannya atas terselenggaranya pameran Napi Craft Terlebih, sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2012, NAPI Craft telah berhasilkan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap isu pemasyarakatan.

“Tubuh boleh hilang kemerdekaan, tapi kreativitas jangan sampai terbatas, Narapidana harus terus mengatur dirinya menjadi pribadi yang lebih baik.
Berbagai Aspek peran serta melalui peran masyarakat agar tidak merasa terasingkan dan terabaikan, sebagai konsekuensi atas norma-norma hukum yang berlaku.
Para warga binaan diharapkan memperbaiki diri untuk nantinya jika kembali ke tengah masyarakat sudah harus diarahkan berorientasi terhadap kualitas.
Maka dari itu dengan berbagai kegiatan positif napi craft kita melakukan upaya narapidana dalam Lapas dipacu agar bisa mendapat hasil yang terbaik, Namun juga menjadi manusia berkualitas dan produktif.
Diajang pameran napicraft 2018 ini diangkat hasil karya para warga binaan, sehingga masyarakat dapat melihat bahwa atas hasil karya-karya dan kesabaran dan keikhlasan dari para narapidana di dalam Lapas bisa menghasilkan produk yang berkualitas.
“Saya berharap dengan adanya pameran ini para narapidana bisa terus mengembangkan kreativitas dan minatnya atas kesenian sehingga walaupun mereka berada di tempat yang terbatas, namun kreativitas mereka tidak terbatas,” harap Yasonna.

Setiap manusia pasti memiliki sebuah harapan dalam dirinya Harapan adalah sebuah cahaya
dalam kegelapan yang menerangi jiwa.

Cahaya yang menunjukan bahwa masa depan bisa
menjadi lebih baik dari masa lalu. Harapan pun bisa menjadi kenyataan, bila diberikanlah
kesempatan kedua (second chance).

Berbagai karya narapidana yang dipamerkan dalam acara tersebut antara lain rajutan, scan art, lukisan piring, sula pita, olahan lintingan koran, boneka, batik, lukisan, Al Quran raksasa, kaligrafi, robot korek api, meja catur batok kelapa, serta berbagai produk kreatif lainnya. Tidak hanya itu, berbagai demo pembuatan produk lebih baik, namun juga memberikan perspektif positif yang layak ditampilkan dari dalam kehidupan di dalam balik jeruji.
Pelatihan dan kesempatan berkarya yang diberikan selama ini adalah untuk memandirikan mereka kelak dan juga harapan mereka untuk hidup lebih baik.
Sebagaimana bunga teratai yang tumbuh dan bermekaran cantik di tengah lumpur, demikian
pula para warga binaan ini yang dapat berkarya dan menginspirasi di tengah menjalani kehidupan mereka di Lembaga Pemasyarakatan.

Bukan hanya harapan kepada warga binaan, namun juga sebagai sumber inspirasi dan harapan bagi setiap pribadi di luar sana untuk tetap berjuang dan berkarya sesuai talenta dan kapasitas
memaknai hidup ini. Suatu harapan, bila dikelola dan diyakini dengan
masing-masing dalam
baik, akan menjadi suatu semangat positif yang menerangi jiwa.
Harapan adalah kunci utama
untuk terus bernafas, dan menatap hari esok dengan jiwa yang berkobar. Marilah kita
harapan kepada diri kita sendiri dan lingkungan, sebagaimana para teman-teman
warga binaan kita mencontohkannya dengan baik dalam pameran seni NAPI CRAFT INDONESIA
2018 ini (vocnews- Minarni).

Leave a Reply Cancel reply