Skip to toolbar

Duta Petani Muda 2018 Mendukung Ko-Kreasi Sistem Pangan Indonesia

IMG-20181201-WA0046

vocnewsindonesia-com Jakarta- Penganugerahan Duta Petani Muda 2018
vocnewsindonesia.com- Jakarta, gelar diskusi publik Penganugerahan Duta Petani Muda 2018 bertempat Kosenda Hotel Sabtu (1 Desember ) Duta Petani Muda Mendukung Ko-Kreasi Sistem Pangan Indonesia Program Duta Petani Muda telah mendorong terjadinya Ko-kreasi (co- cre atibn) sistem pangan oleh pemuda pelaku pertanian.

Para petani muda telah bekerja dan menyumbang sebagai bagian dalam produksi, distribusi dan konsumsi pangan di Indonesia. Perhatian dan pengakuan publik serta pemerintah makin membesar terhadap peranan anak muda sebagai produsen pangan.

Dalam penyelenggaraan Program Duta Petani Muda pada 2018 ini para peserta adalah pemuda pelaku usaha pertanian mulai dari produsen bahan mentah, pelaku industri pemrosesan, dan mereka yang
menjadi perantara konsumen.

Banyak di antara mereka menggunakan teknologi, baik teknologi pertanian hingga teknologi informasi untuk mengembangkan usahanya. Teknologi memungkinkan keterhubungan antara petani dan pelaku lain dalam sistem pangan. Pada konteks tersebut, penganugerahan Duta Petani
Muda 2018 dirancang menjadi sebuah upaya ko-kreasi di era disrupsi teknologi agar sistem pangan menjadi lebih adil, berkelanjutan, dan setara.

“Upaya-upaya pemuda ini sedikit banyak menciptakan perubahan sistem pangan dari yang dulunya merupakan kotak hitam, dalam arti hubungan antar elemen dalam sistem pangan tertutup dan tidak saling tahu proses apa yang terjadi. Implikasi dari kotak hitam ini adalah rantai yang panjang, harga yang rendah di tingkat petani, dan harga yang tinggi di tingkat konsumen,” kata Torry Kuswardono dari
Perkumpulan Pikul.

Dengan demikian, “Petani muda memiliki peran penting, terutama dalam pemanfaatan teknologi, sehingga informasi dan peluang usaha dapat diakses dengan lebih mudah untuk
stimulasi produksi dan distribusi yang lebih baik,” lanjut M. Maulana, dari Workout.ID.

Tak hanya itu, keterhubungan antar pelaku di sektor pertanian, utamanya yang dilakukan orang muda, memungkinkan saling pengertian yang menguntungkan. “Dahulu petani tak pernah tahu apa yang
dinginkan konsumen, dan konsumen tak pernah tahu apa yang disediakan oleh petani atau kesulitan yang dihadapi petani, ” kata Maula Paramitha, Fasilitator Jaringan Facilitator AgriProFocus Indonesia
Teknologi informasi telah memungkinkan terjadinya proses pertukaran informasi secara cepat dan Transparan di antara semua pelaku dalam sistem pangan.

Ini mendorong harga yang lebih adil, dan konsumen dapat turut andil mengubah praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berpers
gender,” ujar Any Sulistyowati, KAIL.

Kini itu berubah setelah para petani muda menggunakan teknologi informasi dan karakter umum dan Milenial adalah inovatif dan kolaboratif,yang memungkinkan kerja sama anta antar elemen menjadi
cepat dan tepat.

Karakter umum millenials adalah inovatif dan kolaboratif, yang memungkinkan kerja
sama antar elemen sistem, produsen, pengusaha pemrosesan, perantara, dan konsumen menjawab
tantangan penyediaan pangan secara kolektif,” kata Said Abdullah, Koordinator Kedaulatan Rakyat Untuk
Keadilan Pangan.

“Kami percaya dengan kolaborasi pemuda pengusaha bidang pertanian, sistem pangan baru yang lebih adil, bersahabat dengan lingkungan, dan bertanggungiawab dapat terwujud,” kata Torry Kuswardon o darl
Perkumpulan Pikul.## (END)
Catatan untuk editor media tentang Program Duta Petani Muda:
Duta Petani Muda telah dilakukan selama dua kali pada tahun 2014 dan 2016. Program ini telah mampu memberdayakan petani muda dari berbagai daerah di Indonesia.

Para Duta Petani Muda
telah mengembangkan usahanya lebih lanjut dan memperluas pengaruh mereka di komunitas desa dan kota. Program ini memungkinkan para petani muda, yang berperan penting sebagai produsen pangan, berkesempatan tampil di ruang publik menyebarkan gagasan pentingnya regenerasi petani
di Indonesia. Para Duta Tani muda ini juga telah memamerkan agribisnis yang prospektif, diakui
public, dan sesuai dengan pembuat kebjakan tentang perlunya regenerasi tani dan produsen pangan kita.
Duta Petani Muda 2018 diselenggarakan oleh konsorsium yang terdiri dari AgriProfocus Indonesia,
KRKP, KAIL, Workout.D, Perkumpulan PIKUL, dan Oxfam di Indonesia. Program ini didukung dan difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia serta didukung oleh Bank
Indonesia Para sponsor adalah Academies Australasia Institute dan Yayasan KEHATI. Para knowledge partner adalah Agra.id, ASPPUK, GambaranBrand, ICCO Cooperation, Interstellar, -Grow, Truvalu.(vocnews-MNRN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *