Lewat ke baris perkakas

Peresmian Nasional Export Dasboard (NED) dan Sarasehan Komoditas Eksport Unggulan.

IMG_20190227_165309

Laporan Minarni Djufri

vocnewsindonesia.com, Jakarta – lembaga pembiayaan ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank bersama dengan Direktorat Jenderal Bea dan cukai (DJBC) dan university Network for Indonesia Export Development (UNIED) atau Jaringan perguruan tinggi untuk pengembangan ekspor Menyelenggarakan peresmian Nasional Export Dasboard (NED)dan Sarasehan Komoditas Ekspor Unggulan pada tanggal 27 Pebruari 2018 di Jakarta.

NED merupakan pusat Intormasi web -based yang menyediakan antara lain: Industry Reports and Farecats Trade Data and Analysis, Market Info, Country info, Trade Balance, Country Rlsk, Export Comudity, Country Economic Forecasts, serta Trending Issues.

Sarasehan komoditas unggulan merupakan pemaparan hasil kajian dari Indonesia Eximbank Institute dan lnstitut Pertanian Bogor (IPB) mengenai proyeksi ekspor berdasarkan lndustri untuk 10 komoditas ekspor unggulan, dan analisa rantai pasok 5 komoditas unggulan ekspor yaitu Palm OiI/Minyak Sawit yang disusun oleh Universitas Sumatera Utara, Kayu Olahan (Universitas Diponegoro), Pulp dan Kertas (Universitas Airlangga), Tekstil dan Produk Tekstil (Universitas Sebelas Maret), dan Perikanan Tuna (Universitas Hasanuddin).

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, hadir dalam acara Ini sekaligus meresmika NED dan memberikan arahannya terkait NED dan hasil kajian yang dipaparkan. Menteri Keuangan RI menyambut bank dan positif atas peresmian NED dan penerbitan edisi pertama buku kajian proyeksi ekspor berdasarkan industrl yang mengulas mengenai performa dan proyeksi 10 komoditas unggulan ekspor Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Ibu Menteri Keuangan menyampaikan ”LPEI merupakan Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan Rl yang memegang mandat untuk mendorong peningkatan ekspor melalui penyediaan Pembiayaan, Penjaminan, Asuransi dan Jasa konsultasi. Sehingga penting bagi LPEI untuk memahami kinerja ekspor suatu sektor.

Sementara itu, Direktorat Jenderal Bea Cukai merupakan institusi penting negara ini. Dalam kaitannya dengan ekspor, DJBC berperan agar pelaku usaha merasa menjadi legal itu mudah, mendukung perindustrian Agar makin kuat. meningkatkan ekspor, dan menjaga impor, meningkatkan fasilitasi dan policy. sementara, akademisi berperan menyumbangkan pemikiran-pemikiran segar untuk kemajuan pengembangan ekspor nasional yang mampu menggali potensi ekspor. Sehingga kolaborasi LPEI, DJBC, dan UNIED menunjukkan sinergi Kementerian yang baik antara Kementerian Keuangan Republik Indonesia dengan akademisi.”

Capaian LPEl selama ini juga didukung oleh Kementerian dan Lembaga, yaitu Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI (Kemenko), Kementerian Perdagangan RI (Kemendag), Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin). Kementerian Perenanaan Pembangunan RI (BAPPENAS), Kementerian luar Negerl RI (Kemenlu), Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (KKP), Kementerian Pertanian RI (Kemenun), dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang selama ini sudah terjalin dengan baik dalam rangka peningkatan ekspor.

Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, Ibu Sinthya Roesly menyampaikan “Secara mandat. LPEI memiliki kepentingan untuk dapat mengetahui performa ekspor ke depan di setiap sektor terutama di tengah kinerja ekspor yang tidak ringan dan tantangan dl Internal LPEI yang semakin tidak mudah. Kajian ini berbasis sumber data yang sebagian besar tersedia di dalam NED. Selanjutnya. hasil kajian dari LPEI dan UNIED dlharapkan tidak hanya dimanfaatkan oleh Internal LPEI, tetapi juga untuk lintas Kamentrian dan Lembaga, asosiasi dan pelaku usaha serta akademisi dan mahasiswa, sehingga dapat menjadi salah satu referensi untuk perumusan kebijakan Pemerintah dan pengambilan keputusan bisnis.
Market“ Intelligence dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) Juga menjadi nilai Iebih dari NED.”

Sementara ltu. Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) sekaligus Chairman UNIED, Arif Satria, menyatakan bahwa ‘kontribusi perguruan tinggl diharapkan turut andil dalam rangka perumusan kebijakan, regulasi, dan strategi operasional dalam pengembangan ekspor nasional terutama dalam rangka peningkatan daya saing ekspor melalui produk-produk ekspor unggulan lndonesia.

Kajian outlook dan rantai pasok komoditas unggulan ekspor Indonesia merupakan salah satu perwujudan akan hal ini”.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi, menyampaikan bahwa DJBC mendukung sepenuhnya aktivitas export center of exellence. DJBC memberikan kontribusi dalam bentuk penyeduaan data-data terkait ekspor, sehingga dapat terintegrasi dengan data ekspor lainnya yang tersedia di dalam NED.

Komitmen Indonesia Eximbank Mendukung Kegiatan Riset dalam rangka pengembangan ekspor Nasional.

Sepanjang tahun 2018, Indonesia Eximbank bersama UNITED telah bekerja sama menyusun sejumlah kajian di antaranya mengenai pengukuran Development Impact LPEI, Pariwisata, Pemanfaatan platform Teknologi bagi UKM Berorientasi Ekspor, Dampak Pergerakan Rupiah terhadap Aktivitas Ekspor Nasional, Infrastruktur Ekspor, Tinjauan Definisi dan kreteria UKME, Upaya -upaya mengatasi Defisit Neraca Taransaksi Berjalan, termasuk Kajian Winning Commodities 2018-2019dan Analisa Rantai pasok yang dipresentasikan pada acara ini sebanyak 2kali kajian di antaranya sudah dilaksanakan diskusi melalui Indonesia Export Roundtable(IER)dan hasil sudah di susun dalam bentuk policy paper bagi pemerintah. IER kajian lainnya di rencanakan untuk dilaksanakan pada tahun 2019.

vocnews-MNRN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *