Lewat ke baris perkakas

Fenomena Migrasi Suara Jelang Pilpres 2019.

IMG_20190401_114339

FENOMENA MIGRASI SUARA JELANG PILPRES 2019 Elektabilitas Prabowo-Sandi Menguat, Jokowi-Ma‘ruf Melemah

vocnewsindonesia.com, Jakarta, Pulau dua Senayan, Senin 01/4/19. Lembaga Riset dan Pemantau Pemilu *NEW INDONESIA* gelar survei terbaru dengan topik Fenomena migrasi dukungan capres – cawapres menjelang hari H Pilpres 2019,

Detik-detik jelang pemungutan suara Pilpres 2019 , terjadi fenomena migrasi suara. Banyak calon pemilih pasangan calon (paslon 01 berpindah dukungan ke paslon 02. Elektabilitas petahana Jokowi-Ma‘ruf cenderung melemah justru di saat pemungutan suara tinggal hitungan hari. Sementnra tingkat dukungan pada Prabowo-Sandi mengalami trend penguatan.

Demikian kesimpulan dari hasil survei terbaru lembaga riset dan pemantau pemilu NEW INDONESIA Survei lembaga NEW Indonesia dilaksanakan pada 10 s/d 21 Maret 2019 di 34 Provinsi di lndonesia Populasi dari survei ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang namanya telah tercantum dalam DPT.

Jumlah sampel sebanyak 1225 orang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multi-stage random sampling). Survei dilakukan pada tingkat kepercayaan 95% dan margin of error + 2,8° o. Survei dilengkapi dengan riset kualitatif dan kajian terhadap media

Salah satu temuan NEW Indonesia adalah menguatnya dukungan terhadap pasangan Prabowo-Sandi dan melemahnya elektabilitas Jokowi-Ma’ruf. Dibandingkan survei NEW Indonesia sebelumnya, tingkat elehabilitas Prabowo-Sandi kali ini mengalami peningkatan sangat signifikan. Pada survei bulan December 2018, elektabilitas Prabowo-Sandi baru sebesar 42,3%, dalam waktu sekitar tiga bulan telah melesat menjadi 513% Sementara elektabi1itas Jokowi Ma’ruf pada survei Desember 2018 sebesar 49,8% kini merosot menjadi 44,2%.

Berdasarkan temuan NEW Indonesia, faktor penyebab menguatnya elektabilitas Prabowo-Sandi dan melemahnya dukungan terhadap Jokowi-Ma’ruf adalah teijadinya fenomena migrasi suara dan’ paslon 01 ke paslon 02. Selain itu pemilih galau (undecided voters) yang masih cukup signifikan pada survei sebelumnya, kali ini cenderung mengarahkan pilihannya ke paslon 02.

Riset kualitati NEW Indonesia berusaha memahami fenomena migrasi suara dan mengalimya dukungan pemilih galau ke paslon 02. Ada beberapa faldor yang menyebabkan. Pertama, Prabowo-sandi bahasil tampil optimal dalam debat yang disiarkan secara luas oleh berbagai stasiun televisi.

Baik dari program kerja yang ditawarkan maupun dari aspek etika berdebat, paslon 02 ternyata lebih disukai publik. Sikap Prabowo yang lebih fokus pada masalah yang dibahas dan tidak: tarpancing menyerang pribadi lawan jusru mengundang simpati masyarakat. Sikap itu dinilai publik sebagai cermin kematangan dan jiwa kenegarawanan Prabowo-Sandi.

Kedua . meskipun banyak diapresiasi dari aspek pembangunan infrastruktur, namun capres paetahana dinilai publik gagal memenuhi banyak janjinya yang disampaikan pada kampanye Pilpres 2014.Jejak digital janji-janji kampanye Presiden Jokowi dengan mudah dapat dilacak

Publik yang memperlihatkan banyak janji yang tak terpenuhi, sementara masa jabatan kepresidenan tinggal hitungan bulan lagi.

Ketiga, Isu penyebar hoax yang di alamatkan tim kampanye Jokowi-Ma’ruf kepada kubu Prabowo-Sandi justru kontra produktif.publik dengan mudah dapat memahami bahwa hoax dapat bersumber dari mana saja termasuk dari kubu paslon 01.
Tuduhan yang bertubi-tubi soal hoax pada gilirannya malah menggerogoti dukungan pada Jokowi-Ma’ruf.

Keempat, masalah kesulitan lapangan pekerjaan dan mahalnya harga-harga kebutuhan pokok (sembako) benar-benar di rasakan oleh publik. Berdasarkan survei NEW INDONESIA, mayoritas publik mengaku hidupnya tidak lebih baik selama 5tahun terakhir. Mereka berharap ada perubahan dan pilpres 2019 di anggap sebagai saat yang tepat mewujudkan perubahan tersebut.

vocnews-MNRN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *