Skip to toolbar

Anton Manurung Lantik Pengurus Gerakan Pembumian Pancasila (GPP) Jawa Barat

IMG_20200216_113726

Laporan : Minarni

Vocnewsindonesia.com, Bandung- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Pembumian Pancasila (DPP-GPP) Dr. Antonius Manurung, MSi melantik pengurus Dewan Pimpinan Daerah GPP Provinsi Jawa Barat, Bandung, pada Minggu, (16/03/2020).

Saat datang melantik, Ketua Umum GPP Anton Manurung didampingi sejumlah pengurus diantaranya, Sekjen GPP Dr.Bondan Kanumoyoso MH, Ketua I Bondan Wicaksono, SE, ME. Sebelum pelantikan, diawali dengan acara gerak jalan kebangsaan yang dihadiri oleh sekitar 5000 warga masyarakat Kota Bandung.

Usai gerak jalan peserta melakukan senam aerobic, zumba-zumba, poco-poco didepan panggung pelantikan tepat di depan Gedung Sate.

Dalam sambutannya, Antonius Manurung selaku Ketua Umum DPP GPP, menyampaikan tentang arti pentingnya Bandung dalam sejarah lahirnya pancasila. Hari ini ideologi Pancasila mendapatkan acaman dari kelompok intoleransi dan agen-agen trans nasional, Deideologisasi/anti Pancasila yang dikenal sebagai paham radikal (radikalisme fundamentalisme) trans nasional dan paham neo liberalisme (neolib)/neo kolonialisme imperialisme (nekolim).

Lahirnya Gerakan Pembumian Pancasila didorong oleh keprihatinan mendalam akan situasi dan kondisi bangsa menuju perpecahan serta didasarkan atas keutuhan hati dan pikiran untuk memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia.

Dalam menghidupkan kembali pemahaman Pancasila sebagai kristalisasi dan sublimasi nilai nilai luhur dari berbagai Agama, Kepercayaan dan budaya (adat istiadat) yang tumbuh berkembang dan hidup di bumi nusantara dengan mendorong serta mendukung kolaborasi-sinergis semua pihak, baik Pemerintah maupun Masyarakat.

Hal tersebut dilakukan secara akselerasi menuju tercapainya masyarakat gotong royong sebagai model permanen tata nilai menuju masyarakat bangsa yang berketuhan an dengan kebudayaan, berperi kemanusiaan, berkebangsaan, berkerakyatan, dan berkeadilan. Ujar Manurung.

Wakil kepala BPIP Prof.Haryono mengatakan ” Pada tahun 1955 Bandung sangat terkenal sejak negara- negara Asia Afrika mengadakan pertemuan di sini yang di kenal dengan konsep Dasa Sila Bandung.

Acara pagi ini tentunya sangat strategis, untuk mengingatkan kembali bahwa Pancasila itu bukan hanya miliknya orang-orang di Jakarta tapi orang-orang di Bandung,Jabar, punya peran besar dalam membumikan Pancasila sebelum Indonesia merdeka sampai dengan saat ini.

Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa menjadi ideal dan harus terus diperjuangkan sebagai cita-cita perjuangan bangsa. Sehingga kegiatan hari ini dapat terlaksana karena ada nilai-nilai toleransi dan kebersamaan maju bersama. Ujar Haryono.

Sementara Setiawan Wangsaatmaja Sekretaris Daerah provinsi Jawa Barat menyampaikan terima kasih dan mendukung Gerakan Pembumian Pancasila sehingga Jawa Barat yang hampir seperlima jumlah penduduk Indonesia berkontribusi dalam melahirkan dan menjaga nilai-nilai pancasila sebagai ideologi bangsa, ujarnya.

Hadir dalam pelantikan dan pengukuhan masing-masing, Ahmad Heryawan mantan Gubernur Jawa Barat, perwakilan dari Menkopolhukam, BNPT di hadiri oleh Dirjen Penindakan Irjen Pol.Budiono Sandib, Wakil Kepala BPIP Prof.Haryono, perwakilan KNPI Pusat Sekprov Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja.

Tampak juga pengurus Jawa Barat yang hadir dan masuk jajaran pengurus diantaranya, dr. Andi Talman, DR. Dandan Rezawardana, Prof. Keri Lestari, Ir. Agung Suryamal, dan Sarif Bastaman.


Sementara Setiawan Wangsaatmaja Sekretaris Daerah provinsi Jawa Barat menyampaikan terima kasih dan mendukung Gerakan Pembumian Pancasila sehinga Jawa Barat yang hampir seperlima jumlah penduduk Indonesia berkontribusi dalam melahirkan dan menjaga nilai-nilai pancasila sebagai ideologi bangsa”.

Usai sambutan perwakilan Pemerintah, dilakukan pengambilan sumpah dan janji pengurus GPP Jawa Barat yang dipandu oleh Ketua Umum GPP dan dilanjutkan dengan membacakan Maklumat yang dibacakan oleh Ketua DPD GPP Jawa Barat, Pamriadi.

Berikut 5 ( lima) isi Maklumat yaitu;

1.Membangun gerakan pembumian Pancasila sebagai organisasi kemasyarakatan yang independen berasaskan Pancasila,

2.Menghidupkan kembali pancasila sebagai ideologi sesuai dengan pidato penggali pancasila Ir. Soekarno, 1 Juni 1945,

3.Mengaktualisasikan pemahaman pancasila sebagai kristalisasi dan sublimasi nilai-nilai luhur dari berbagai agama, kepercayaan dan budaya yang tumbuh, hidup dan berkembang di bumi nusantara,

4.Mendorong dan mendukung kolaborasi sinergis bagi semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat untuk melakukan akselerasi menuju tercapainya masyarakat gotong-royong sebagai model permanen tata nilai masyarakat bangsa yang berketuhanan, berkebudayaan, berprikemanusiaan, berkebangsaan, berkerakyatan dan berkeadilan,

5.Membangun sikap progresif revolusioner dalam membumikan pancasila sebagai satu-satunya ideologi yang lahir dan diperbolehkan tumbuh dan berkembang di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ketua DPD GPP Prov.Jawa Barat Pamriadi menyatakan kesiapannya membumikan Pancasila di seluruh wilayah Jawa Barat bersama pengurus lainnya, usai menandatangani Fakta Integritas.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Bandung- Chairperson of the Pancasila Grounding Ground Movement (DPP-GPP) Dr. Antonius Manurung, MSi installed the board of the Regional Leadership Council of the West Java Province, Bandung, on Sunday (03/16/2020).

When he arrived, GPP General Chairperson Anton Manurung was accompanied by a number of management including GPP Secretary General Dr.Bondan Kanumoyoso MH, Chair I Bondan Wicaksono, SE, ME. Before the inauguration, it began with a national walk event which was attended by around 5000 residents of the city of Bandung.

After the walk the participants did aerobic, zumba-zumba, poco-poco exercises in front of the inauguration stage right in front of Gedung Sate.

In his remarks, Antonius Manurung as Chairman of the DPP GPP, conveyed the importance of Bandung in the history of the birth of Pancasila. Today the Pancasila ideology is under threat from intolerance groups and trans-national agents, de-ideologization / anti-Pancasila, known as trans-national radicalism (fundamentalism radicalism) and neo-liberalism (neolib) / neo-colonialism imperialism (nekolim).

The birth of the Pancasila Grounding Movement was driven by deep concern about the nation’s situation and conditions leading to disunity and was based on the wholeness of heart and mind to make a real contribution to Indonesia.

In reviving the understanding of Pancasila as the crystallization and sublimation of the noble values ​​of various religions, beliefs and cultures (customs) that grow and live on the archipelago by encouraging and supporting the synergistic collaboration of all parties, both the Government and the Community.

This is done by acceleration towards the achievement of mutual cooperation as a permanent model of values ​​towards a nation society that is related to culture, humanitarianism, nationality, democracy, and justice. Said Manurung.

Deputy head of BPIP Prof.Haryono said “In 1955 Bandung was very famous since the Asian-African countries held a meeting here which was known as the Dasa Sila Bandung concept.

This morning’s program was certainly very strategic, to remind again that Pancasila was not only his people in Jakarta but people in Bandung, West Java, had a big role in earthing Pancasila before Indonesia’s independence until now.

Pancasila as a unifying tool of the nation is ideal and must continue to be fought for as the ideals of the nation’s struggle. So that today’s activities can be carried out because there are values ​​of tolerance and togetherness going forward together. Haryono said.

While Setiawan Wangsaatmaja Regional Secretary of West Java province expressed his gratitude and support for the Grounding Movement of Pancasila so that West Java, which is almost one-fifth of the population of Indonesia, contributed in giving birth and maintaining the values ​​of Pancasila as the ideology of the nation, he said.

Present at the inauguration and inauguration of each, Ahmad Heryawan, former Governor of West Java, representatives from the Menkopolhukam, BNPT were attended by the Director General of Repression of Inspector General of Police Polududo Sandib, Deputy Head of the BPIP Prof.Haryono, representative of the Central KNPI of the West Java Provincial Secretariat, Setiawan Wangsaatmaja.

Also visible were the officials of West Java who attended and entered the ranks of the management including, Dr. Andi Talman, DR. Dandan Rezawardana, Prof. Keri Lestari, Ir. Agung Suryamal, and Sarif Bastaman.


While Setiawan Wangsaatmaja Regional Secretary of West Java province expressed his gratitude and support for the Grounded Movement of the Pancasila so that West Java, which is almost a fifth of the population of Indonesia contributed in giving birth and maintaining the values ​​of Pancasila as the ideology of the nation “.

After the remarks from the Government representatives, an oath was taken and the promise of the West Java GPP management was guided by the General Chairperson of the GPP and continued by reading the Information read out by the Chairperson of the West Java GPP DPD, Pamriadi.

The following 5 (five) contents of the Notice are;

1. Build the Pancasila earthing movement as an independent social organization based on Pancasila,

2. Reviving Pancasila as an ideology in accordance with the speech of Pancasila diggers Ir. Soekarno, June 1, 1945,

3. Actualizing the understanding of Pancasila as the crystallization and sublimation of the noble values ​​of various religions, beliefs and cultures that grow, live and develop in the archipelago,

4. Encourage and support synergistic collaboration for all parties, both the government and the community to accelerate towards the achievement of mutual cooperation as a permanent model of the values ​​of a nation of people who are deity, culture, humanity, nationality, society and justice,

5. Building a revolutionary progressive attitude in grounding Pancasila as the only ideology that was born and allowed to grow and develop in the Unitary State of the Republic of Indonesia.

DPP Chairperson of the West Java Provincial Government, Pamriadi, stated that his readiness to ground the Pancasila in all regions of West Java along with other officials, after signing the Integrity Facts.
vocnews-MNRN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *