Skip to toolbar

Webinar Diskusi Dan Bedah Buku Hadapi Perang Nubika

FB_IMG_1595820428395

IMG-20200725-WA0009
IMG_20200727_101246
Jakarta, Vocnewsindonesia. Gerakan Peduli Anti Narkoba, Tawuran dan Anarkis (Gepenta) menggelar acara Webinar Diskusi Dan Bedah Buku Hadapi Perang Nubika bertempat di kantor Gepenta Jalan Perdana blok 1 no 13 Pertukangan Jakarta Selatan. Webinar ini di hadiri peserta Gepenta seluruh Indonesia melalui Aplikasi Zoom Senin 27/9/20.
IMG_20200727_103820
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat dan karuni-Nya pada masa ancaman virus corona
selama 3 bulan berada di rumah saja diberikan kesehatan. Sehingga dapat menyelesaikan penulisan buku yang saya beri judul “HADAPI PERANG NUBIKA”.

Terilhami dengan masalah yang dihadapi seluruh dunia dan semua negara terancam bahaya, banyak nyawa meninggal karena
keganasan virus corona. Sambil menonton televisi tergugah hati dan teringat pada waktu menjadi pasis di SESKO-AL 1986/1987, ada ceramah tentang senjata pembunuh massal yaitu NUBIKA (Nuklir, biologi dan kimia).

Indonesia siap perang Nuklir

Apabila terjadi perang nuklir seperti bom atom yang dijatuhkan Amerika di kota Hiroshima dan Nagasaki Jepang. yang memaksa jepang menyerah tanpa syarat. Apabila )jatuh kesalah-satu kota di lndonesia. maka rakyat tidak ada yang cidera atau meninggal. Rudal yang membawa hulu ledaknya nuklir menyasar ke Indonesia. Apakah Indonesia telah siap menghadapi atau menyelamatkan rakyat dan bangsa Indonesia.

Demikian juga apabila terjadi perang menggunakan senjata biologi atau juga snnjata kimia pemusnah manusia, apakah Bangsa dan Negara Indonesia telah siap?

Setelah mempelajari data Indonesia, ternyata hanya memiliki satu kompi pasukan TNI Korps Zeni yang membawahinya disebut kompi Nubika. Terlalu kecil buat Indonesia yang bcgitu luas, setidaknya di semua Kodam atau di setiap Korem ada satu batalyon pasukan korps Anti-Nubika di seluruh lndonesia.
IMG_20200727_132555

Bahwa ternyata baru satu jenis dari racun biologi ini merusak seluruh dunia. Bahwa apabila terjadi perang Nubika (nuklir,biologi,kimia) perang konfensional terus menggunakan senjata pemusnah Indonesia mau apa? Bangunan kita mempertahankan rakyat Indonesia. Ujar Ketum Gepenta Dr. Drs. Parasian Simanungkalit SH.MH

Terinspirasi dalam salah satu buku yang berjudul “Indonesia Kokoh” sebagai suatu analisis terhadap ceramah ilmiah Ketua Umum Gerindra Letnan jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto di Universitas Indonesia yang menyatakan bahwa berdasarkan suatu prediksi dalam buku “Ghost Fleet”, bahwa Indonesia akan bubar dalam tahun 2030. Maka semangat juang pun timbul untuk segera menyelesaikan penulisan buku ini untuk dapat diserahkan kepada Bapak Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan R.I. sekarang ini.

Menjadi suatu pemikiran dan perencanaan, agar jawaban pada ceramah ilmiahnya di Ul dapat dijawab sendiri, dengan mempersiapkan Ketahanan Nasional di bidang Pertahanan, supaya (ditahun 2030 Indonesia masih kokoh. Maka Pasukan Anti-Nubika harus dibangun untuk dapat mendeteksi secara dini, apakah ada ancaman Nubika mengarah ke Indonesia di waktu mendatang.

Pada kesempatan yang penuh dengan kebanggaan ini ketum Gepenta mengucapkan banyak terima kasih kepada Menteri Pertahanan RI Bapak Letnan jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, atas pemberian kata sambutan yang menghiasi dan sekaligus harapan seluruh rakyat dan Bangsa Indonesia untuk berupaya melindungi segenap tumpah darah Indonesia, dapat selamat dan bebas dari ancaman terhadap senjata Nubika apabila terjadi.

Mnrn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *