Lewat ke baris perkakas

Parade Faith and Beauty Di Sajikan 12 Desainer


ALLEA By Itang Yunasz
Laporan :Minarni Djufri
Jakarta- Vocnews
Keindahan dunia seyogyanya membuat manusia semakin takwa kepada Sang Pencipta. Setidaknya pesan itulah yang tersirat dalam peragaan busana bertema Faith & Beauty yang digelar di hari ketiga Indonesia Fashion Week (IFW) 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (30/3). Sebanyak 12 desainer menampilkan koleksi dengan look cantik, feminin, longgar, dan menutup tubuh, dalam peragaan berdurasi sekitar 1 jam.
Kedua belas desainer adalah Itang Yunasz, Sunita Asmara, Aripin Roni, Novita Sari, Zura Zarine, Dini Fitriyah, Dian Hendra, Lily Mariasari, Titi Arief, dan Zasa. Peragaan dibuka dengan busana bergaya muda koleksi Allea by Itang Yunasz. Bagi Itang, koleksinya ini benar-benar fresh, dan beda dibanding brand sebelumnya, Kamilaa. Bila Kamilaa lebih mature, Allea berjiwa muda. Potongan celana, kulot, rok, dipadu dengan blus bergaya blazer dan coat. Pilihan corak garis dan kotak dalam gradasi warna biru muda, abu, dan krem, membuat Allea terlihat sangat berjiwa muda.
Gaya maskulin menjadi pilihan Titi Arief. Titi memadukan celana dan kulot dengan atasan bergaya blazer, coat, dan jaket dalam gradasi warna-warna pastel, seperti abu, krem, dan salem. Juga ada overall. Semua koleksi dipadu topi hitam yang makin mengentalkan kesan maskulin.
Selain Itang dan Titi Arif, mayoritas lainnya menghamparkan busana syar’i yang feminin. Zura Zarine mengusung tema Bloom Garden, kental dengan warna pastel yang lembut, mulai ungu muda, salem, coklat, putih, biru muda, dan hijau. Zura juga mengombinasikan bahan polos dengan corak bunga. Koleksinya berupa dress panjang dengan kerudung menjuntai membuat pemakainya terlihat cantik dan feminin. Lucunya, setiap model memeragakan gaun bersama model cilik yang mengenakan busana sama. Sangat manis.
Sedikit berbeda adalah koleksi Elemwe by Lily Mariasari. Lewat tema Flamboyan, Lily mengusung batik Betawi bercorak bunga flamboyan. “Flamboyan adalah salah satu floral khas Betawi yang kini sudah mulai langka. Padahal, manfaatnya untuk menyerap polusi dan melindungi dari terik matahari, bunganya pun sangat indah,” kata Lily menjelaskan usai peragaan.
Koleksinya berupa kulot, tunik, dan dress panjang, dibuat dari bahan polos warna hitam yang kemudian dibatik dengan corak flamboyan di beberapa sisi saja. “Saya pilh warna hitam untuk menegaskan warna bunga-bunga flamboyan yang didominasi warna merah dan kuning,” kata Lily.
Sunita Asmara, cukup berani memadukan warna. Koleksi busana syar’i-nya dibuat dengan paduan warna kuning dan hitam serta motif abstrak. Peragaan ditutup oleh koleksi bertema Royal Garden dari label Rumaisha by Zasa. Koleksi cantik bak princess itu bertabur bunga-bunga. Selain warna putih, Zasa juga memilih warna hitam untuk koleksinya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *