#PLTA Batang Toru Adalah 12 juta Pohon
Vocnewsindonesia.com
Jakarta, Sekjen Antonio Guterres dalam menyambut UIN Climete Summit,menyerukan kepada seluruh pemimpin dunia untuk hadir dengan membawa peta jalan menuju Net-Zero emission pada 2050.
Pemerintah Indonesia yang sudah meratifikasi perjanjian paris, berkomitmen menurunkan emisi salah satunya melalui sektor energi dengan pemanfaatan energi terbarukan. Bertempat Seia Restaurat menara Astra Jaln Jendral Sudirman PT NSHE menggelar konferensi pers bertajuk Stop Climete – PLTA Batang Toru,Minggu 22 September 2019.
Hadir sebagai narasumber
Emmy Hafild, pengamat lingkungan hidup.
Firman Taufick, Communication and External Affairs Director PT NSHE.
DR. Agus Djoko Ismanto, senior adviser on enviroment and sustambility.Pt NSHE.
DR.Barito O. manuilang senior advisor Biodiversity PT. NSHE.
PLTA Batang Toru yang di targetkan beroperasi pada 2020. Merupakan salah satu Implementasi untuk menurunkan emisi dari sektor energi.
PLTA Batang Toru mampu menurunkan emisi karbon-karbon sebesar 1,6juta ton karbon /tahun. Jumlah emisi karbon tersebut setara dengan penyerapan karbon 12,3 juta pohon.
Selain itu PLTA Batang Toru juga hadir untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumut dengan sumber energi bersih.
PLTA sebagai pembangkit tanah lingkungan, berkomitmen untuk senantiasa menjaga kelestarian Alam.
PLTA telah bekerjasama dengan berbagai pihak untuk melindungi langsekap Batang Toru yang kaya akan biodiversitas.Tundingan negatif beberapa pihak mengenai kehadiran PLTA Batang Toru patut di pertanyakan. Penghentian proyek ini sama saja dengan menyuarakan energi fosil yang selama ini di gunakan dan menghentikan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang di rintis.Untuk memeberikan pemaparan mengenai kontribusi PLTA Batang Toru dalam mitigasi, perubahan iklim dan komitmen melindungi orang utan di kawasan proyeknya.
vocnews-MNRN