Skip to toolbar

PANCASILA ADALAH IDEOLOGI RAHMAT BAGI RAKYAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Screenshot_2019-12-07-10-13-47-376_com.google.android.apps.nbu.files

PANCASILA ADALAH IDEOLOGI
RAHMAT BAGI RAKYAT NEGARA REPUBLIK
INDONESIA

Oleh : Robinson Togap Siagian

Di dalam empat kali amandemen konstitusi Undang Undang Dasar 1945, pada Alinea Pembukaan. ( Preambul) Asli/ Amandemen tegas- tegas menyatakan bahwa Negara Republik Indonesia berdiri Atas Rahmat Kehendak Allah.

Walaupun pada alinea keempat tidak tertulis Kata Pancasila pada kalimat pembukaan UUD 1945 Asli itu , tapi dasar paham ketata negaraan Indonesia sesuai dengan isi batang tubuh konstitusi RI ; Pasal 36 A BAB XV tentang Lambang Negara Pancasila Simbol Burung Garuda.

Lambang Negara Republik Indonesia Pancasila, hal itu diperkuat dengan berbagai peraturan perundang-undangan terutama yang mengatur seluruh kehidupan rakyat,Khusus hari lahir, kesaktian Pancasila.

Dan hal itu diulangi oleh Joko Widodo Presiden RI pada Acara Literasi Kebangsaan Indonesia di Istana Negara Selasa (3/12/2019)
Menyatakan semua kebijakan negara harus berlandaskan ideologi Pancasila.

Perjalanan bangsa yang jauh, penuh liku- liku kesulitan yang dialami bangsa sungguh Melelahkan; silih berganti pemberontakan Komunis, Khilafah Islam NII , Darul Islam Aceh, Saparatis GAM , OPM, DLL.Semua pergolakan bangsa itu dapat ditanggulangi bangsa Indonesia karena keunggulan paham rakyat Indonesia, Ideologi Pancasila Pemersatu Indonesia.

Terbukti era rezim militer Soeharto berhasil membawa keamanan masa panjang 32 Tahun membawa rakyat menikmati Kesejahreraan rakyat, kemakmuran, walaupun ada penyumbatan demokrasi,pembatasan kebebasan pers.Tapi dengan lengser nya rezim militer,terjadi revolusi perubahan haluan politik era reformasi. Masa ini munculkan kebebasan dalam segala hal. Termasuk berbagai ideologi transagama agama Islam, Kristen, Hindu, dan Suku Adat menggangu ideologi perekat bangsa kelak , dampaknya sungguh mengerikan.

Dengan berbagai varian, monuver terang tertutup ( kladestin), selama puluhan tahun para bagundal ideolog anti Pancasila berhasil mendirikan parpol, ormas, lsm, majelis jemat, dll ,diantaranya paham Khilafah. Mereka berjaya saat , SBY penguasa Republik Indonesia, aliansi politik sesgab ( kabinet bayang) selama dua priode berhasil menggusur Pancasila masuk kotak, dalam era inilah subur Ideologi radikalisme, ektrisme, terorisme, saparatis sukuisme , dll , silih berganti melumat persatuan rakyat Indonesia.

Hebatnya, saat Jokowi – Maaruf Amin Presiden RI dan Wakil Presiden RI saat menjalankan kekuasaannya berhadapan dengan sejumlah massa berani yang tidak mengakui Kepala Negara RI.Mereka terang terangan mengadakan perlawanan tertutup dan terbuka dalam berbagai bentuk aksi massa berjilid di seluruh wilayah Indonesia, diantaranya kemasan reuni 212 yang gagal.

Megawati Soekarnoputri Presiden RI Kelima , Profesor Dr.Hendropriyono Mantan Kepala Badan Intelijen Negara ( BIN) mencemaskan perjalan an bangsa, karena aliansi dua parpol PKS dan Gerindra bersama Jenderal Lansia Simpatisannya membela mati -matian FPI yang berideologi khilafah.

Rakyat Indonesia merasakan bagaimana ISIS berideologi Khilafah telah menghancurkan menimbulkan penderitaan bangsa beradab ;Suriah, Irak, Mesir, Maroko, Tunisia, Libya, dan Nigeria Afrika DLL.

Dengan pengalaman yang menyayat hati teror bom bunuh diri itu, semua negara makmur Kerajaan , Republik, DLL termasuk Republik Indonesia sepakat menghabisi ISIS, Al Qaida, Al Jihad di seluruh dunia, khususnya melarang organisasi politik Hitzbut Tahir.Tinggal beberapa ormas, orpol, lembaga keagamaan aneka aliran wahabi , kemahasiswaan binaan parpol agama yang menjadi batu sandungan di dalam kehidupan berbangsa Indonesia.

Terutama aktivis yang menyamar, berdua muka, prasit pada birokrasi Aparatur Sipil Negara( ASN) dan karyawan BUMN dan BUMD di seluruh wilayah Indonesia, contoh mereka berani menolak Ahok pada Komisaris Pertamina, mengganjal Makarim pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Drs Roberto Bangun Sesepuh Karo Mantan Anggota DPRD Jakarta Ketua Relawan Bhineka Tunggal Ika yang berjuang puluhan tahun untuk meminta negara Republik Indonesia mengeluarkan kebijakan panduan ideologi Pancasila dalam birokrasi milik negara tidak saja menerbitkan Surat Keputusan Presiden RI tentang Hari Pancasila, juga kebijakan nasional dan daerah harus melaksanakan perintah Presiden RI Joko Widodo.

Sementara Robinson Togap Siagian putra Batak Aceh NAD Caleg DPRRI PPRN 2009 sekarang politikus PDIP selaku salah pejuang pers reformasi berhasil memasukkan kata Pancasila dalam Kode Etik Jurnalistik ( KEJ) sebagai pedoman seluruh pers nasional menjalankan profesi dalam mengadi pada bangsa negara RI.

Menurut Robinson Togap Siagian wartawan senior Anggota PWI Jakarta yang penah turut mendampingi mahasiswa tumbangkan rezim tiran militer orba, juga merumuskan peraturan pers, kode etik jurnalistik, dan membentuk Dewan Pers yang reformasi independen menyambut baik kebijakan negara membuat prosedur
Kebijakan berbasiskan ideologi tunggal Pancasila.

Dengan adanya kebijakan Presiden RI dalam membuat pedoman pelaksanaan ideologi Pancasila dalam mengatur perjalanan, tugas dan fungsi bernegara berbangsa , tiada lagi dualisme ideologi .Suatu waktu akan musnahlah paham khilafah, karena ideologi ini pernah membunuh puluhan ribu rakyat perang saudara Padri di Tanah Batak dan NII/ TII di Jawa Barat.

Demikian juga pemberlakuan hukum agama, adat, dan profesi , negara Pancasila Republik Indonesia telah memperkuat daerah istimewa Aceh dan Yogyakarta, serta Otonomi Adat Bali, Papua, NTT sebagai percontoh an dengan alokasi dana, serta kebijakan nasional. Sebaliknya perkembangan terakhir kedua daerah Khusus itu sudah menjadi badnews kejahatan korupsi, psk, serta intoleransi.

Tiada ada lagi alasan memperjuang kan Ideologi Pancasila bersyariah dan NKRI bersyariah yang diperjuangkan Organisasi Milisi FPI, Sekber Organisasi Khilafah PUI karena negara pemerintahan RI telah melaksanakan 95 persen hukum agama( Syariah), adat dan profesi.

Bahkan politikus model Sabam Sirait Pendiri PDI/ PDIP meminta Joko Widodo Presiden RI Dua Priode untuk berlakukan hukum tembak mati bagi koruptor bandar narkoba seperti dilakukan Republik Rakyat Tiongkok, Filipina, Kerajaan Islam Arab Saudi, Malaysia.

Dengan ketegasan Joko Widodo dan Maaruf Amin Penguasa Negeri RI diharapkan tiada lagi bagundal, petualang politik Anti Pancasila yang kerjanya memanipulasi agama, penyiaran televisi, lembaga korupsi untuk menekan penguasa dan cara cara haram lainnya.

Diharapkan mereka tidak lagi melakukan gerakan Khilafah, Komunis , DLL Anti Pancasila demi kepentingan pribadi, golongan dan korporasinya model Ormas ISIS, Panggung Politik ILC yang sering menimbulkan kegaduhan.Diharapkan Komisi Penyiaran Indonesia ( KPI) bertindak segera, dapat mengeluar kan panduan kini kerja berbasiskan Ideologi Pancasila Model Kode Etik Jurnalistik ( KEJ).

Robinson Togap Siagian Pendiri Majelis Pers Indonesia Sekjen LBH Pers Indonesia – Ketua Umum Yay LBH Pers Indonesia- Gedung Kampus Digital Pancasila TV selaku wadah perjuangan pelaku pers reformasi yang berkedudukan di Gedung Dewan Pers Lt 3 menyambut baik gerakan pembumian Pancasila yang dilaksana kan Negara Republik Indonesia, Karena Paham Doktrin Politik Pancasila Rahmat Bagi Rakyat Negara RI.

Makalah Robinson Togap Siagian Mantan Alumni BP7 Pusat- Pegawai Negeri BP7 Propinsi Jakarta Sek Ketua PP Jakarta Drs Baginda Sihombing, salah satu Ketua DPP Mahasiswa Pancasila, Alumni Sekolah Tinggi Publistik( STP) sekarang Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta binaan PWI, Sekolah Tinggi Teologi Depok ( STTD) disusun dalam menyongsong Hari Pers Reformasi Juni 2020.
_________
Disiarkan oleh Kantor Berita Indonesia Raya disingkat Kantor Berita Korando melalui surel: kantorberitakorando@ gmail.com kepada seluruh jaringan media sosial, mediamassa on line klik; facebook_ robinson Togap siagian, WA-Twitter, Istragram Korandonews, blog dan portal; www.newsmetro.co, www.vocnewsindonesia.com , www.projustisianews.id.RTS
[6/12 07:38] Korando: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=928528580881973&id=100011745203424

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *