Anton Manurung : Sikap Menteri BUMN Erick Thohir Patut Diacungi Jempol dan Wujud Keteladanan Revolusioner
Jakarta,vocnewsindonesia.com – Pasca terbongkarnya kasus penyelundupan secara ilegal motor Harley Davidson dan sepeda brompton yang dilakukan oleh Maskapai Garuda telah mencoreng dan melukai hati seluruh rakyat Indonesia.
Ungkapan tersebut disampaikan Ketua Umum Gerakan Pembumian Pancasila, Dr . Antonius Manurung, MSi kepada media ini, di Jakarta (12/12/2019).
Anton mengatakan, bahwa apa yang telah dilakukan oleh Kementerian BUMN Erick Thohir dengan melakukan Pemecatan terhadap Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Ashkara sangatlah patut dan layak diberi apresiasi positif oleh publik. Bahkan secara pribadi saya mengacungi jempol tanda memuji dan sikap keteladanan revolusioner, Ujar Doktor Psikologi satu-satunya yang pernah masuk tiga belas besar menjadi calon penasehat KPK RI beberapa waktu lalu.
Anton menambahkan, bahwa tindakan Dirut Garuda, Ari yang menyelundupkan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton sangat tercela, memalukan, dan bertentangan dengan Pancasila sebagai nilai-nilai luhur dan kepribadian bangsa, terutama mencederai rasa kemanusiaan dan keadilan sosial.
Sekali lagi, kita mesti mengapresiasi tindakan Menteri BUMN. Tindakan pemecatan dan pemberhentian biasanya baru diambil setelah ada keputusan yang berkekuatan hukum tetap. Namun, berbeda dengan Menteri Erick. Ia langsung memecat sang dirut ketika penyelundupan baru terbukti dilakukan Ari berdasarkan penyelidikan pihak Bea dan Cukai. Tegas Anton.
Meski begitu, kasus itu tidak dapat dilihat sebagai kasus tunggal yang selesai dengan pencopotan satu orang. Tidak cukup pula meski kasus itu berlanjut ke meja hijau.
Kasus tersebut haruslah menjadi awal pembersihan kesemrawutan Garuda yang memang sudah berulang muncul. Bahkan, semestinya kasus penyelundupan motor gede atau moge ini menjadi tonggak baru pembersihan BUMN di Indonesia.
Hal itu bukanlah berlebihan mengingat sudah banyak contoh jika pengungkapan jaringan pejabat kotor berawal dari tergelincirnya mereka di kasus yang semula tampak tidak besar. Dalam kasus moge ini pun kepercayaan diri yang begitu besar, dengan membawa barang selundupan di pesawat yang baru dipesan, menunjukkan adanya permasalahan good coorporate governance yang serius di perusahaan penerbangan pelat merah tersebut.
Selama ini Garuda berulang kali mengalami masalah keuangan. Tahun ini Garuda membuat skandal laporan keuangan yang kemudian diganjar sanksi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI). Skandal itu berinti pada pelaporan pendapatan US$28 juta yang sebenarnya masih piutang.
Benar, saat terungkapnya skandal itu pada April 2019, Ari sudah menduduki jabatannya. Mantan Dirut Pelindo III itu memimpin Garuda setelah terpilih melalui RUPS luar biasa pada September 2018.
Seperti kita ketahui bahwa semenjak Ari memimpin Garuda, salah satu kebanggaan Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai the best cabin crew selama lima tahun berturut-turut (2014 – 2018) tidak bisa dipertahankan lagi dan mengalami kemerosotan prestasi. Bahkan, keberadaan serikat awak kabin Garuda sampai saat ini belum mendapat pengakuan formal.
Kasus Harley kali ini bisa jadi sinyal adanya budaya kotor yang tidak bisa dibenahi dengan hanya pergantian pucuk pimpinan.
Bicara skandal para direksi BUMN pun bukan soal baru. Pejabat yang sudah terjerat KPK atau bermasalah relatif cukup banyak, diantaranya pada PT Krakatau Steel l, PT Angkasa Pura II, PTPN III, dan lainnya
Korupsi di BUMN dapat dibilang meluas. Selain karena mental buruk para pejabat yang teelibat, praktik korupsi itu juga didorong budaya yang sudah berakar.
Anton mendukung sejumlah pemikiran perlunya diterapkan hukuman mati bagi para pelaku korupsi dan dikembalikannya seluruh hasil rampokan serta pengumuman secara terus-menerus para pelaku korupsi, baik di media cetak maupun online sebagai upaya efek jera bagi para pelaku dan upaya preventif korupsi.
Selain kasus korupsi, juga marak dan mulai mengakarnya radikalisme – fundamentalisme trans nasional di BUMN menjadi tantangan, PR bangsa dan negara yang cukup rumit dan kompleks.
Dengan histori cacat yang bukan baru di deretan BUMN, pembersihan mutlak jadi bagian program pembenahan dan pemulihan nama baik BUMN sebagai salah satu sokoguru ekonomi nasional. Kinerja BUMN jelas sangat dipengaruhi business ethic dan good governance di dalamnya. Tanpa pembenahan itu, perbaikan kinerja BUMN sulit diharapkan tercapai.
Anton Manurung berharap agar para Komisaris dan jajaran Direksi BUzmN mendatang perlu diisi oleh orang-orang yang berkualitas, kompeten, talent, dan memiliki integritas. Semoga kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir mengalami perubahan total ke arah positif dan lebih baik dengan dilandasi spiritualitas Pancasila sebagai nilai keutamaan inti demi mewujudkan Indonesia Maju, harap Anton Manurung. Salam Pancasila.