Skip to toolbar

Pengacara Tanggapi Keluarga Hasnaeni soal Cabut Laporan ke Ketua KPU

Screenshot_20230119-125855_Samsung Internet

Pengacara Tanggapi Keluarga Hasnaeni soal Cabut Laporan ke Ketua KPU
IMG-20200128-WA0427

Jakarta – Ihsan Perima Negara sebagai tim kuasa hukum Hasnaeni atau Wanita Emas menanggapi pernyataan keluarga Hasnaeni yang meminta laporan polisi atas Ketua KPU Hasyim Asy’ari terkait dugaan pelecehan seksual dicabut. Ihsan menegaskan mempunyai bukti dirinya ditunjuk menjadi kuasa hukum Hasnaeni.
“Saat ini kami menjadi kuasa hukum resmi Hasnaeni per tanggal 6 Januari 2023 untuk mewakili klien kami melaporkan kasus asusila ke kepolisian dan DKPP. Adapun pengacara yang sudah tidak lagi menjadi kuasa hukum Hasnaeni, untuk itu secara etika profesi, kami meminta secara hormat kepada mereka untuk berhenti mengaduk opini publik ke masyarakat,” kata Ihsan dalam keterangan tertulis, Kamis (19/1/2023).

Ihsan menghormati proses hukum yang berjalan di kepolisian. Dia meminta semua pihak memberikan ruang kepada penyidik untuk bekerja.

“Berikan ruang kepada penyidik kepolisian untuk bekerja secara profesional, dan kita harus sama-sama menghargai dan menjunjung tinggi prosedur hukum yang berlaku di NKRI,” ujar Ihsan.

Ihsan mengatakan Hasnaeni saat ini dalam kondisi yang baik. Ihsan melihat hal itu saat proses pelimpahan berkas dari Kejagung ke JPU.

“Mengenai kondisi kesehatan Hasnaeni yang sakit dan depresi, kami nyatakan kondisi klien kami sehat, terbukti saat kami mendampingi beliau menjalani proses pelimpahan berkas P21 dari Kejaksaan Agung RI kepada JPU Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, Rabu (18/1/2023) pukul 14.00 WIB di Rutan Pondok Bambu,” ujar Ihsan.

Ihsan juga membeberkan bukti pernyataan tertulis dari Hasnaeni. Dalam pernyataan itu, Hasnaeni meminta agar anak-anak dan keluarganya tak dilibatkan.

Hasnaeni juga menyatakan surat pernyataan itu dibuat dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Dia menulis surat tersebut dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan siapa pun.

Sebelumnya, pihak keluarga Hasnaeni atau Wanita Emas mendatangi kantor KPU. Keluarga Hasnaeni menemui Ketua KPU Hasyim Asy’ari untuk meminta maaf perihal laporan dugaan pelecehan seksual. Keluarga juga menyebut nama Hasnaeni dicatut.

“Saya ke sini sebenarnya cuma mau mewakili keluarga, mau silahturahmi untuk minta maaf ke Pak Hasyim dan KPU dan keluarganya atas perilaku ibu saya. Sebenarnya gitu aja sih, dan mewakili Ibu juga, sempet ngomong juga untuk minta maaf,” kata anak kandung Hasnaeni, Alice, di gedung KPU, Jakarta Pusat, Rabu (18/1).

Mantan kuasa hukum Hasnaeni, Bryan Gautama, mengatakan permohonan maaf tersebut atas permintaan Hasnaeni. Ia juga mengapresiasi Hasyim yang tidak melaporkan balik laporan itu.

“Nggak akan melaporkan gitu kan karena permasalahan itu sebenarnya tidak ada. Tapi terakhir ini kami datang sengaja karena untuk mewakili Ibu karena memang diminta juga sama Ibu. Mbak Alice ini juga ditelpon sama Ibu, tolong ke Ketua KPU untuk meminta maaf karena Ibu Hasnaeni sendiri yang meminta ya. Ibu sendiri yang meminta anaknya ini kemari untuk memohon maaf dan minta dibantu. Sebenarnya menurut saya Ketua KPU bisa saja melaporkan balik masalah ini. Tapi tadi Pak Ketua KPU mengatakan tidak mau memperberat Ibu Hasnaeni sendiri,” tuturnya.

Keluarga pun menduga nama Hasnaeni dicatut si pengacara, Ihsan Perwira Negara. Sebab, menurut Bryan, Hasnaeni selama dua minggu ini diisolasi di tahanan tanpa ada yang boleh menjenguk.

“Mereka (keluarganya) menduga ada tekanan-tekanan diajarkan, diarahkan oleh seseorang yang diduga menurut keluarga ini adalah orang bernama Ihsan Perwira Negara, yang mana beritanya dia ini atas nama Ibu Hasnaeni melaporkan ke Polda Metro Jaya,” ungkapnya.

“Namun keluarga bingung selama ini Ibu dua minggu diisolasi di Rutan Pondok Bambu. Kok bisa melakukan laporan itu. Keluarga saja sampai hari ini tidak bisa bertemu, tapi tiba-tiba ada laporan atas nama Ibu Hasnaeni diwakili oleh Ihsan Perima Negara,” tambahnya.

Arny
IMG_20200128_092458

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *